Republik
Turki disebut Türkiye adalah sebuah
negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya
terbentang
dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di
Eropa Tenggara. Dengan ibu kotanya Ankara. Luas daerah mencapai 780.580 km².
>> Sejarah Negara Turki
Negara
Turki
adalah sebuah republik konstitusional yang demokratis, sekular, dan bersatu.
Negara Ini merupakan negara dua benua. Sekitar 95 persen dari wilayah seluas
780.580 km2 ini berada di Asia, selebihnya masuk ke kawasan Eropa.
Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium memang dikuasai Romawi selama
empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota
kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul). Pada abad
ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja
Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman.
Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang
kuat. Bahkan sepeninggal Khulafaur Rasyiddin,
Turki menjadi Khilafah Islamiyah di bawah dinasti Utsmaniyah.
Wilayahnya meliputi jazirah Arab, Balkan, Hongaria hingga kawasan Afrika Utara.
Namun kekhalifahan itu hancur akibat perebutan kekuasaan di dalam yang melibatkan
intervensi sejumlah negara asing.
Bermula dari perlawanan terhadap campur tangan asing yang dipimpin Musthofa
Kemal, aksi perjuangan berubah menjadi penentangan terhadap kekuasaan Khalifah.
Moment kehancuran Khilafah Islamiyah sendiri terjadi saat rakyat Turki melalui
wakil-wakilnya mengeluarkan Piagam Nasional (Al Mitsaq Al Wathoni). Sejak itu,
Turki menjadi sebuah negara tersendiri, terpisah dari wilayah-wilayah yang dulu
merupakan kesatuan Khilafah Islamiyah. Khalifah Abdul Majid yang terakhir berkuasa,
terusir ke luar Turki.
Pada 1923, disepakatilah berdirinya negara Turki
dengan batas-batas wilayah seperti saat ini. Laut Hitam di utara; Irak, Suriah
dan Laut Tengah di selatan; Laut Aegea di barat dan Iran serta Rusia di timur.
Negara republik dengan ibukota Ankara itu, pertama kali dipimpin oleh Musthofa
Kemal. Ia melakukan modernisasi besar-besaran dengan berkiblat ke Barat. Ia
mengganti penggunaan huruf Arab dengan Latin, poligami dilarang dan wanita
diberi kebebasan yang sama dengan pria. Angka melek huruf, mencapai 90 persen
dari 64 juta penduduk Turki saat ini. Kemal pun beroleh gelar Bapak Bangsa
Turki (Attaturk) sehingga dikenal sebagai Kemal Attaturk.
Selepas PD II, kedekatan Turki dengan Barat semakin kental. Turki menolak
permintaan Uni Sovyet untuk membuka pangkalan militer di wilayahnya, namun ia
mengundang AS mendirikan pangkalan militer. Pada 1960-an hubungan ini retak, AS
bahkan mengembargo Turki. Penyebabnya, Turki terlibat konflik dengan Yunani
dalam perebutan Cyprus. Dalam kasus ini, AS lebih berpihak kepada Yunani. Namun
pada 1978, embargo dicabut.
Kekentalan hubungan Turki dengan Barat mendapat tentangan, terutama dari etnis
Kurdi sejak 1925 saat Kemal Attaturk berkuasa. Tapi pemberontakan dapat
dipatahkan. Upaya-upaya untuk menegakkan kembali syariat Islam, senantiasa
disikapi secara represif oleh pemerintah. Namun sebagian dari 98 persen
penduduk Turki yang beragama Islam, terus melanjutkan upaya itu meskipun
sebatas gerakan bawah tanah.
Pada 1950, untuk pertama kalinya Turki menggelar pemilu. Saat itu, Partai
Republik bentukan Attaturk dikalahkan Partai Demokrat. Pada pemilu 1961, Partai
Republik berkuasa lagi. Namun dominasinya kemudian tergeser oleh Partai
Motherland yang berkuasa sekarang. Saat ini Turki dipimpin oleh Presiden
Sulaiman Damirel dan Perdana Menteri Mesut Yilman. Selepas pemilu pertama dan
pada 1980 Turki mengalami krisis politik yang membuat militer sempat mengambil alih
kekuasaan.
Lebih dari separuh wilayah Turki merupakan pegunungan. Sungai Eufrat dan Tigris
yang pernah menjadi pusat peradaban dunia, juga melintasi wilayah ini. Sejumlah
potensi sumberdaya alam, tersedia dalam deposit yang melimpah. Salah satu yang
produksinya termasuk yang terbesar di dunia adalah kromit. Lainnya adalah
minyak dan gas bumi serta batu bara. Dengan dukungan Barat, industri di Turki
berkembang pesat. Namun sektor pertaniannya tak ketinggalan dengan tingkat
penyerapan tenaga kerja mencapai 60 persen.
>> Wisata Di Negara Turki
1. Pamukkale
Cotton Castle atau kastil kapas, merupakan sebutan yang
cocok untuk hamparan luas berwarna putih seperti kapas—dan sekilas mirip salju—yang
berada di Kota Pamukkale. Lepaskan
alas kaki dan biarkan telapak kakimu merasakan uniknya permukaan “salju” yang
terasa padat dengan tekstur bergerigi, yang ternyata adalah mineral kalsium
berwarna putih yang telah mengeras. Di sini kamu dapat pula mencoba berendam di
kolam-kolam mata air panas berbentuk terasering yang tercipta secara
alami dari mineral tersebut.
Begitu
tiba di atas, kenakan kembali sepatumu dan lanjutkan perjalanan hingga ke
puncak bukit. Pemandangan putih tadi secara perlahan berubah menjadi perbukitan
dengan rumput dan bebatuan yang menghampar, seperti padang rumput di dataran
Inggris. Dari sini, mulailah mengeksplorasi area Hierapolis yang
terkenal dengan kolam renang kesehatannya—lengkap dengan reruntuhan bangunan
Romawi di dasar kolam—dan teater Romawi di atas bukit. Walaupun teater
Hierapolis ini tidak sebesar yang ada di Ephesus, namun pemandangannya
spektakuler!
2. Göreme, Cappadocia
Salah
satu tujuan utama wisatawan ke Turki adalah kota Göreme di
Cappadocia. Pemandangannya bagaikan di negeri dongeng. Kontur tanah dan formasi
bebatuannya di tempat ini unik, menyerupai permukaan bulan. Di kota ini kamu
dapat mencoba merasakan sensasi menginap di cave
house atau rumah gua, yang dibuat dengan cara membobok
bebatuan menjadi sebuah hunian.
Apabila
ingin melihat seluruh keindahan alam Cappadocia dari atas, cobalah terbang
dengan Hot Air Balloon
yang tarifnya berkisar antara 90-250 Euro (Rp 1.200.000 – Rp 3.300.000) untuk
terbang selama 1-1,5 jam. Tidak memiliki anggaran sebesar itu? Jangan khawatir,
kamu dapat mengeksplorasi kota kecil ini dengan menyewa skuter selama 6 jam
dengan tarif sekitar 40-45 Lira (Rp 210.000 – Rp Rp 235.000).
3. Istanbul
Istanbul! Kota terbesar di Turki yang pernah menjadi
ibukota negara (sekarang Ankara) ini terkenal dengan keragaman objek wisata
sejarah dan budaya. Jelajahi Istanbul dari area historis Sultanahmet yang
populer dengan arsitekturnya yang mengagumkan, mulai dari Topkapi Palace yang
dahulunya merupakan istana Kaisar Ottoman selama 400 tahun, Blue Mosque (atau
Sultan Ahmed Mosque) yang terkenal dengan dekorasi cantik ubin-ubin biru pada
bagian interiornya, Grand
Bazaar yang merupakan salah satu pasar tertutup terbesar
dan tertua di dunia, hingga Aya
Sophia, sebuah gereja yang sempat beralih fungsi menjadi masjid
dan kini dijadikan museum.
Amati
dan resapi suasana mistis yang tercipta dari tarian sufi Whirling Dervishes di
Sirkeci Train Station, lalu arungi Selat
Bosphorus yang memisahkan benua Asia dan Eropa dengan cruise ataupun
ferry untuk menikmati panorama kota Istanbul dari sudut pandang tengah
laut.
4. Edirne
Daya
tarik utama Kota Edirne yang berbatasan persis dengan negara Yunani dan
Bulgaria ini adalah Selimiye
Mosque, masjid yang juga menyandang status UNESCO World
Heritage. Masjid ini dirancang dan dibangun oleh arsitek Mimar Sinan pada
usianya yang ke-80, yang dengan bangga ia sebut sebagai “karya terbesar saya”.
Ya, masjid ini terhitung sebagai karya besar arsitektural, tak hanya pada
sejarah Ottoman sebagai arsitektur Islam, namun juga dalam skala dunia.
Eksterior
Masjid Selimiye memang terlihat megah, seolah membanggakan kekayaan dan
kekuasaan Kekaisaran Ottoman saat itu. Begitu masuk ke dalam masjid, detail
dekorasi yang luar biasa simetrikal terlihat menghias interior masjid dan
berkesan begitu polos dan bersih, seolah menjadi pengingat bahwa manusia harus
tetap rendah hati di bawah kebesaran Sang Pencipta. Edirne dapat dicapai
melalui Istanbul dengan menggunakan bus selama 2,5 jam perjalanan.
Referansi :
http://www.wego.co.id/berita/7-kota-di-turki-yang-menarik-untuk-dikunjungi/