“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Kamis, 04 Juni 2015

Mengangkat Derajat Kedua Orang Tua di Surga


(catatan untuk para anak)
  
Oleh: Adam Cholil Al Bantani
Suatu anugrah yang sangat agung jika seseorang menjadi hamba Allah swt yang shaleh. Karena ia akan mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan derajat yang tinggi di surga nanti. Tetapi akan lebih berbahagia lagi jika seseorang juga memiliki anak yang shaleh. Karena derajatnya akan lebih ditingkatkan lagi ke derajat yang lebih tinggi berkat doa dan istighfar anaknya. Sa’id bin Al Musayyab berkata: Seseorang dapat diangkat derajatnya ke langit (derajat yang tinggi) karena doa yang dipanjatkan anaknya setelah ia meninggal. (Riwayat Imam Malik dalam Al Muwaththa’)

Allah swt. juga berfirman: 

رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٨)وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (٩)

Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'adn yang telah Engkau janjikan kepada merekadan orang - orang yang saleh diantara bapak - bapak mereka, istri - istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu Maka Sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan Itulah kemenangan yang besar".(QS. Al-Mu’min:8-9)


Imam Al-Qurtubi dalam kitab tafsirnya mencatat, bahwa sebagian ahli tafsir mengatakan: Sesungguhnya seorang anak apabila ia memiliki derajat yang lebih tinggi dari bapaknya nanti di akhirat, maka ia akan meminta kepada Allah swt agar bapaknya juga diangkat derajatnya.

Imam Al-Qurtubi menambahkan, bahwa Said bin Jubair berkata: Ketika seorang laki-laki akan masuk surga ia berkata, “Wahai Tuhanku, di mana keberadaan bapakku, kakekku, dan ibuku? Di mana juga anak dan cucuku? Di mana pula istriku?” Dikatakan kepadanya: “Mereka tidak beramal seperti kamu.” Laki-laki itu berkata, “Wahai Tuhanku, aku beramal untukku dan untuk mereka.” Dikatakan kepadanya, “Masukkanlah mereka ke dalam surga.” Kemudian Said bin Jubair membaca ayat yang artinya:
“(malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,

Hal ini juga ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah saw. bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia lagi Agung mengangkat derajat seorang hamba shaleh di dalam  syurga ( ke tempat yang lebih tinggi). Kemudian hamba shaleh itu berkata : " Tuhanku, darimana saya mendapatkan kemuliaan ini?" Allah berfirman : " ini berkat permohonan ampunan anakmu untukmu". (HR Thabrani, Baihaqi)



Suatu hal yang sangat penting bagi para orang tua adalah mempersiapkan anak-anaknya agar sepeninggalnya mereka menjadi orang-orang yang bisa memberikan kebaikan kepadanya, mengangkat derajatnya, dan menyelamatkannya di akhirat kelak. Hal tersebut akan di dapat jika anak-anak yang ditinggalkan menjadi anak-anak yang shaleh. Karena hanya anak-anak shalehlah yang bisa mendoakan kedua orang tuanya dan memintakan ampun atas dosa-dosanya ketika kedua orang tuanya sudah mati. Sebaliknya jika yang ditinggalkan adalah anak-anak yang “salah”, yang selalu bermaksiat kepada Allah swt., menggunakan harta yang di warisi dari orang tuanya untuk bermaksiat, saling berbuat jahat dengan sesama saudaranya, berbuat onar, maka hal itu bisa menjadi beban dosa dan menambah kesengsaraan bagi kedua orang tuanya. Maka mumpung kita masih diberi kesempatan hidup oleh Allah swt., bekerja keraslah untuk menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang shaleh sebelum datang penyesalan yang tiada akhir.

Basahilah lisan kita dengan beristighfar untuk diri kita, kedua orang tua dan kaum muslimin.


"Robbanaghfir lii wa li waalidayya wa lil mu'miniina 
yauma yaquumul khisaab".

Ya Rabb kami, ampuni aku, kedua orang tuaku, dan segenap orang - orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat). 
(QS.Ibrahim : 14)



 *Diambil dari tulisan:
   Zainnuri Hidayat


Tidak ada komentar: