Skoliosis
adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat
terjadi pada segmen servikal
(leher), torakal (dada)
maupun lumbal
(pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun
mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
Sebanyak 75-85%
kasus skoliosis
merupakan idiofatik, yaitu
kelainan yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan 15-25% kasus skoliosis
lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu,
seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan penyakit
lainnya. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar
tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang
menjadi melengkung.
Secara
khusus gejala lainnya adalah tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah
samping, bahu atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya, nyeri punggung,
kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama dan skoliosis
berat dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60 derajat yang bisa
menyebabkan gangguan pernafasan.
Gejalanya berupa:
- tidak
merata otot pada satu sisi tulang belakang
- tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah
samping
- bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama
tingginya
- kepala tidak sejajar langsung dengan panggul
- nyeri punggung
- lambat saraf aksi ( dalam beberapa kasus )
- kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau
berdiri lama
- skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang
lebih besar dari 60?) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang
belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang
membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul
kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta
untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang
terjadi.
Pemeriksaan neurologis
(saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan rontgen
tulang belakang dan pengukuran dengan skoliometer (alat
untuk mengukur kelengkungan tulang belakang).