“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Selasa, 27 Agustus 2013

Pembengkokkan Tulang Belakang (SKOLIOSIS)


Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Sekitar 4% dari seluruh anak-anak yang berumur 10-14 tahun mengalami skoliosis; 40-60% diantaranya ditemukan pada anak perempuan.
Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu, seperti distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, dan penyakit lainnya. Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.
Secara khusus gejala lainnya adalah tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping, bahu atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya, nyeri punggung, kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama dan skoliosis berat dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60 derajat yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Gejalanya berupa:
 - tidak merata otot pada satu sisi tulang belakang
- asimetris ukuran atau lokasi payudara pada wanita
- tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
- bahu dan/atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
- kepala tidak sejajar langsung dengan panggul
- nyeri punggung
- lambat saraf aksi ( dalam beberapa kasus )
- kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
- skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60?) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
Kebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang membengkok ke kiri; sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan rontgen tulang belakang dan  pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur kelengkungan tulang belakang).








Lah, siapa yang mempermainkan siapa, coba?



"Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang benar-benar nyata, mana yang hasil kreasi hatinya yang sedang memendam rindu. Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk membuatnya senang. Merasa seolah-olah itu kabar baik. Padahal, saat ia tahu itu hanya bualan perasaannya, maka saat itulah hatinya akan hancur berkeping-keping. Patah hati! Menuduh seseorang itu mempermainkan dirinya. Lah, siapa yang mempermainkan siapa, coba?"


Dalam novel Berjuta Rasanya
Penulis : Tere Liye

Senin, 26 Agustus 2013

Tapi nyatanya??....


"Urusan GR ini memang kadang gila, Put. kita benar-benar tidak bisa lagi berpikir waras dan rasional, tertutupi oleh ilusi dan mimpi. menterjemahkan semua kejadian berdasarkan yang mau kita dengar atau lihat saja. padahal nyatanya? tidak sama sekali"


Dalam novel Sepotong Hati yang Baru
Penulis : Tere Liye

Jumat, 23 Agustus 2013

Rindu..


Tuhan..
Aku rindu saat itu..

Saat itu aku merasa senang setiap hari..
Seperti kecanduan!

Tuhan..
Aku rindu saat itu..

Saat itu aku punya alasan untuk cemburu..
Tertawa dan menangis dalam waktu yang bersamaan!

Tuhan..
Aku rindu saat itu..

Saat itu aku merasa sempurna..
Lupa akan cacatku!

Tuhan..

Aku rindu saat itu..
Aku rindu saat jatuh cinta!


Tolong buat aku jatuh cinta sekali lagi, Tuhan..
Kumohon.. Aku benar-benar merindukannya!

Dikutip dari novel “Waktu Aku Sama Mika”



Tanpa Syarat


Mika ajarkan aku tentang cinta tanpa syarat.
Cinta tidak perlu berbalas. Tidak perlu pamrih..

Kalian mau tahu buktinya?

Mika selalu bilang, dia sayang sama aku..
Tapi Mika tidak pernah tanya, aku sayang dia atau tidak…

dalam novel "Waktu Aku Sama Mika"